Baptis

<

TENTANG BAPTIS

  • AWAL KEMUNCULAN
  • AJARAN POKOK
  • TATA IBADAH DAN CARA HIDUP
  • PERKEMBANGAN DI DUNIA
  • JALAN MASUK KE INDONESIA
  • PERKEMBANGAN DI INDONESIA
  • INSTITUSI DAN ORGANISASI

    AWAL KEMUNCULAN BAPTIS

    Ada tiga versi tentang sejarah awal kemunculan gereja/aliran Baptis ini.

    • Versi pertama mengatakan bahwa aliran ini bermula pada pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan.

    • Versi kedua mengatakan bahwa aliran ini berakar/bermula pada gerakan Anabaptis yang muncul di Munster, Jerman, pada tahun 1522. Sedangkan

    • versi ketiga mengatakan bahwa aliran ini bermula pada awal abad ke-17, ketika John Smyth berupaya mengembalikan Gereja Anglikan di Inggris kepada model gereja zaman Perjanjian Baru.

    Pendapat terakhir inilah yang diakui para sejarawan masa kini. aliran Baptis yang mulanya muncul pada abad XVII di Inggris, berawal ketika kaum Separatis di Inggris yang tidak puas dengsn ajaran dan praktek dari gereja Anglikan yang memposisikan Kekristenan dalam pemerintahan negara Inggris (Gereja Negara) akhirnya mereka mengambil jalan lain yakni membentuk sebuah kelompok yang kemudian berkembang dan kemudian orang-orang yang berada di kelompok ini mulai menggunakan nama Baptis sebagai nama diri mereka.. Mereka pun dianggap kurang setia terhadap ajaran-ajaran Alkitab. Orang-orang ini kemudian mulai membentuk kelompok-kelompok gereja yang sepaham, sehingga muncullah aliran Baptis yang pertama. Dalam prakteknya, mereka sendiri juga berbeda-beda di dalam pemahaman mereka. Sebagian menerima ajaran tentang predestinasi dari Calvinisme (Baptis Khusus), sementara yang lainnya menolak ajaran itu dan menerima ajaran tentang kehendak bebas dari Arminianisme (Baptis Umum).

    Di Amerika, Gereja Baptis dimulai oleh Roger Williams yang mendirikan Providence, Rhode Island, sebagai “tempat perlindungan bagi mereka yang merasa hati nuraninya terusik.” Williams, walaupun tidak lama menjadi seorang Baptis, mendirikan First Baptist Church of America di Providence pada tahun 1639. Di tempat-tempat lain, orang-orang Baptis disisihkan dan ditolak, karena mereka dianggap memeluk agama yang berbeda dengan agama yang dipeluk oleh sebagian besar pendatang di benua baru ini.

    Untuk mendukung upaya penginjilan pada abad ke-18 orang-orang Baptis mulai mendirikan perhimpunan-perhimpunan. Philadelphia Baptist Association dibentuk pada tahun 1707. Charleston Baptist Association dibentuk pada tahun 1751. Pada masa Kebangunan Rohani Besar pada akhir abad ke-18, gereja-gereja Baptis mengalami pertumbuhan yang pesat. Seperti halnya nenek moyang mereka di Inggris, orang-orang Baptis ini sangat menekankan kebebasan beragama dan pemisahan antara Gereja dan negara secara ketat. Menurut mereka, kebebasan beragama adalah hak setiap orang – bukan cuma orang Kristen atau Baptis melainkan apapun juga agama seseorang.

    Di kalangan orang-orang kulit hitam, gereja-gereja Baptis juga berkembang pesat. Pada tahun 1773, terbentuk sejumlah Gereja Baptis independen yang kemudian menjadi dua kelompok denominasi yang besar, yakni Foreign Mission Baptist Convention pada tahun 1880 dan National Baptist Convention pada tahun 1895.
    Jenis Jenis Baptis

    Aliran Baptis lain yakni Baptis independent menuliskan bahwa sejarah mereka dapat ditelusuri kembali ke gerakan Anabaptis di masa Reformasi, lalu ke kelompok-kelompok Waldenses, Bogomil, Novatian (dan kelompok-kelompok bawah tanah separatis lainnya) di abad-abad pertengahan, dan sampai ke para Rasul di abad pertama. Namun demikian, istilah “Baptis Independen” baru muncul pada awal abad 20. Bangkitnya gerakan ini dipicu oleh meningkatnya modernisme dan liberalisme dalam denominasi-denominasi Baptis di 1800an akhir dan 1900an awal, baik di Amerika Serikat maupun di Inggris. Banyak gereja lokal Baptis yang mulai merasa bahwa elemen-elemen inti dan doktrin-doktrin Iman Kristen sedang ditinggalkan, seperti sifat Allah, ketiadasalahan Alkitab, pribadi Yesus Kristus sebagai manusia dan Allah, sifat Tritunggal, kebangkitan literal dan jasmaniah Kristus dan perlunya orang-orang Kristen memisahkan diri dari keduniawian. Pada saat yang sama, di denominasi-denominasi lain (Presbiterian, Methodis), perdebatan yang sama sedang berkecamuk menjadi kontroversi antara kelompok Fundamental dengan kelompok Modernis. Sebagai hasilnya, banyak dari antara jemaat-jemaat lokal Baptis ini yang memisahkan diri dari denominasi asal mereka dan mendirikan gereja-gereja lokal yang independen. Elemen-elemen yang konservatif dalam berbagai denominasi Baptis, banyak yang memilih keluar daripada tetap dalam denominasi, dan mendirikan gereja-gereja Baptis Independen.

    AJARAN POKOK BAPTIS

    Gereja Baptis sering disebut sebagai gereja yang menganut teologi Non Creedal, dalam arti tidak terikat pada rumusan pengakuan iman tertentu, seperti di gereja-gereja Protestan lainnya. Kendati demikian ada beberapa pokok ajarannya yang perlu kita perhatikan, antara lain:
    · Gereja dipahami sebagai persekutuan dari pribadi-pribadi yang telah diselamatkan Allah melalui pengorbanan dan penebusan Kristus. Orang atau jiwa yang sudah bertobat dibaptis dengan cara diselamkan, merekalah yang layak menjadi anggota-anggota gereja.
    · Kemerdekaan setiap jemaat merupakan perwujudan dari gereja yang sejati. Setiap jemaat lokal adalah badan yang otonom dan harus diselenggarakan secara demokratis di bawah tuntunan Roh Kudus dan pengajaran Yesus Kristus. Gereja tidak boleh tunduk pada perintah badan atau organisasi keagamaan manapun, tetapi hanya tunduk pada Yesus Kristus, yang adalah kepala setiap jemaat.
    · Gereja harus terpisah dari negara dan harus ada jaminan kebebasan beragama bagi setiap pribadi. Gereja atau jemaat tidak tunduk pada pemerintah negara. Negara tidak boleh mencampuri urusan gereja, dan sebaliknya gereja juga tidak boleh mencampuri urusan negara, karena masing-masing punya wilayah pelayanan (dan kekuasaan). Karena itu negara tidak boleh menggunakan kekuasaan menindak kelompok agama tertentu karena dianggap menyimpang atau sesat.

    TATA IBADAH DAN CARA HIDUP

    Kaum Baptis menolak hal-hal berikut
    * rock and roll dan jenis-jenis musik lain yang merupakan turunannya, termasuk Musik Kristen Kontemporer
    * fashion dan jenis pakaian kontemporer tertentu, yaitu yang dianggap kurang sopan, seperti rok yang terlalu pendek, potongan baju yang terlalu rendah, celana pada wanita, rambut panjang dan anting pada laki-laki.
    * menonton film di bioskop,
    * mengkonsumsi alkohol atau minuman keras,
    * merokok,
    * hubungan seks di luar nikah, atau selain dari antara seorang laki-laki dengan seorang wanita, contohnya homoseksualitas, perzinahan, seks sebelum nikah, dan lain-lain.
    * aborsi.

    PERKEMBANGAN DI DUNIA

    Di dunia ada banyak sekali denominasi Gereja Baptis. Di Amerika Serikat saja diperkirakan ada lebih dari 50 denominasi yang menyebut dirinya Baptis. Yang terbesar di antaranya adalah Gereja Baptis Selatan (Southern Baptist Convention) yang terbentuk pada tahun 1845 karena masalah perbudakan. Gereja-gereja Baptis yang menolak perbudakan umumnya berada di Utara, dan pada tahun 1907 mereka membentuk Konferensinya sendiri yang bernama Northern Baptist Convention yang kini berubah namanya menjadi American Baptist Convention. Sebelumnya pada tahun 1905 dari Southern Baptist terbentuk kelompok Landmarkism yang membentuk American Baptist Association dan Baptist Bible Fellowship pada tahun 1950-an. Kelompok Baptis Landmark ini percaya bahwa Gereja Baptis sudah ada sejak masa Yohanes Pembaptis.

    Dari Northern Baptist Convention muncul General Association of Regular Baptist Churches pada tahun 1932 dan Conservative Baptist Churches pada tahun 1940. Ada pula Baptist General Conference (yang berasal dari Baptis Swedia) dan North American Baptist Conference (yang berasal dari Baptis Jerman). Masih banyak lagi Gereja Baptis lainnya di Amerika Serikat, khususnya di kalangan kaum kulit hitam.
    Gereja German Brethren (Dunkard) dan Gereja Menonit juga tergolong di dalam keluarga Gereja-gereja Baptis, atau lebih tepatnya Gereja-gereja Anabaptis.

    Selain berbagai denominasi Gereja Baptis, ada juga kalangan Baptis tertentu yang tidak setuju dengan sistem denominasi, melainkan mempertahankan otonomi tiap jemaat lokal. Kelompok ini memakai nama Baptis Independen. Gereja-gereja Baptis Independen banyak terdapat di Amerika Serikat, tetapi juga didapatkan di seluruh belahan dunia karena gencarnya program misi mereka.

    JALAN MASUK KE INDONESIA

    Jika kita mengacu pada kedatangan penginjil Baptis yang pertama ke Indonesia, maka tahun 1814 dapat disebut sebagai awal masuknya aliran Baptis ke Indonesia. Sebab pada tahun tersebut Jebes Carey, penginjil dari Baptist Missionary Society (lembaga pekabaran Injil Baptis yang sangat besar di Inggris), diutus untuk bekerja di Maluku.
    Selain Jabes Carey, pada kurun waktu 1813-1857 ada sekitar 20 penginjil Baptis yang bekerja di Indonesia. Yang patut dicatat adalah dua penginjil pertama di Tanah Batak, Richard Burton dan Nathaniel Ward. Mereka masuk ke sana pada tahun 1824, ketika Inggris masih berkuasa atas pulau Sumatera. Tetapi mereka tidak berhasil menobatkan satu orang Batak pun.

    PERKEMBANGAN DI INDONESIA

    Hasil penginjilan Baptis yang cukup besar justru terjadi di Papua, dimana The Australian Baptist Missionary Society mengabarkan Injil sejak tahun1938. Selain itu atas usaha   Indonesian Baptist Mission  yang bekerja di Pulau Jawa sejak tahun 1951, di pulau tersebut (juga di Sumatera) berkembang beberapa jemaat Baptis. Di beberapa daerah lain, seperti di Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara, juga terdapat jemaat-jemaat Baptis.

    INSTITUSI DAN ORGANISASI

    INTERNASIONAL
    NASIONAL
    * Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (PGBP),
    * Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GBI),
    * Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia (GPIBI),
    * Kerapatan Gereja Baptis Indonesia (KGBI),
    * Gereja Baptis Independent di Indonesia (GBII),
    * Sinode Gereja Kristen Baptis Jakarta (GKBJ).

    Sumber Pustaka:
    http://www.religionfacts.com/christianity/denominations/baptists.htm
    http://id.wikipedia.org/wiki/Baptis
    http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Baptis
    Jurnal Intim No. 4 – Semester Genap 2003 oleh Pdt. Daniel Sopamena M.Th