Gereja Masehi Injili di Minahasa

Posted on Juli 23, 2010 oleh

8


gmimALAMAT
Kantor Pusat GMIM
Jl. Raya Manado-Tomohon
Kelurahan Talete Kecamatan Tomohon. Kota Pos 5
TOMOHON 95362 – SULUT
Telp.0431-351.036; 352973, 352633, 351079
Fax. 351.161
Email: gmim@telkom.net , gmim@telkom.net.id

Alamat kantor Sinode

STATISTIK
Denominasi gereja: Calvinis / Reformed
Struktur Organisasi: Presbyter
Jumlah wilayah pelayanan: 85 wilayah,
Jumlah jemaat: 839 gereja,
Jumlah anggota jemaat: 845.274 orang
Jumlah hamba Tuhan:900 orang,

BADAN PENGURUS
Ketua Umum : Pdt. Dr.Albert O.Supit
Sekum : Pdt. Deky K.Lolowang, MTh
Bendahara Umum : Sym.R.J.Montong, STh

TENTANG GEREJA

Gereja Masehi Injili di Minahasa disingkat GMIM merupakan salah satu gereja terbesar di Indonesia yang beraliran Calvinisme. GMIM didirikan di Minahasa, Sulawesi Utara. GMIM adalah bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI). Diproklamasikan sebagai gereja yang mandiri pada 30 September 1934, dan selama delapan tahun pertama dipimpin oleh para pendeta Belanda, seperti: Pdt.Dr.E.A.A.de Vreede. Kemudian, sejak tahun 1945 kepemimpin diemban oleh pendeta pribumi dengan terpilihnya Ds.A.C.R Wenas sebagai pimpinan gereja hingga sekarang.

Kepimpinan GMIM dijalankan oleh Badan Pekerja Sinode yang dipimpin oleh seorang ketua.
Ketua Sinode GMIM sejak berdirinya:
Dr. E.A.A. de Vreede (1934–1935)
Ds. C.D. Buenk (1935-1937)
Ds. H.H. Van Herwerden (1937-1941)
Ds. J.P. Locher (1941-1942)
Ds. A.Z.R. Wenas (1942-1952)
Ds. M. Sondakh (1951-1954)
Ds. A.Z.R. Wenas (1955-1968)
Ds. R.M. Luntungan (1968-1979)
Pdt. Prof. Dr. W.A. Roeroe (1979-1990)
Pdt. K.H. Rondo , MTh (1990-1995)
Prof. Prof. Dr. W.A. Roeroe (1995-2000)
Pdt. Dr. A.F. Parengkuan (2000 – 2004)
Pdt. Dr. A.O. Supit, STM (2005-2009)

GMIM adalah gereja anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Dewan Gereja-gereja Asia, Dewan Gereja-gereja se-Dunia dan Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia. Selain itu, GMIM juga merupakan bagian dari Gereja Protestan di Indonesia dan anggota dari Sinode Am Gereja-gereja di Sulutteng (SAG), yang terdiri atas Gereja-gereja di Sulawesi Utara dan Tengah.

SEJARAH GEREJA

1563
Kekristenan pertama kali datang di Minahasa. Dan di bawa oleh missionaries Katolik dari Portugis. Pada tahun ini juga, mereka membaptis sekitar 1500 orang Minahasa.

1570
Perang antara Portugis dan Ternate , yang membuat pekabaran injil ke wilayah lain di minahasa menjadi terhambat. Sehingga wilayah lain di sekitarnya beberapa wilayah di Sulawesi Utara tidak diinjili.

1831,
12 Juni
Dua misionaris Jerman yang dididik di Belanda, yaitu Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz tiba di daerah Minahasa untuk memberitakan Injil.

1817
Joseph Kam datang ke Minahasa untuk pertama kali, kontribusinya adalah menyarankan para missionaries agar menginjili di Minahasa.

1875
Kepengurusan jemaat Protestan di Minahasa dialihkan ke suatu sinode Gereja Protestan yang disebut GPI (Gereja Protestan Indonesia ) atau The protestantsche Kerk In Nedherlandsch-Indhie. Dibawah kepengurusan GPI gereja di Minahasa semakin bertumbuh, banyak penginjil dan pendeta asal Minahasa yang kemudian menginjili di wilayah Indonesia Barat dan Tengah.

1880
Lebih dari 80% dari populasi telah dibaptis dan lainya telah menjadi hamba Tuhan, namun begitu gereja di Minahasa masih dibawah pengawasan GPI.

1934
30 September
Jemaat Protestan di Minahasa terlepas dari Gereja induknya, The protestantsche Kerk In Nedherlandsch-Indhie (Gereja Protestan Indonesia) dan diubah nama menjadi GMIM

1942,
A. Z. R. Wenas, menjadi ketua Sinode pertama yang berasal dari Minahasa.

1958-1961
Pertikaian antara Pemerintah RI dan PERMESTA telah  merusak perumahan dan membunuh banyak warga di Minahasa, sehingga Badan Pekerja Sinode GMIM dalam sidang tanggal 12 Maret 1958 mencetuskan seruan penghentikanlah kekerasan antara PERMESTA dan Pemerintah Pusat.

YAYASAN & LEMBAGA MILIK GEREJA

  • GMIM mengelola banyak lembaga sosial seperti Taman Kanak-kanak (332), Sekolah Dasar (364), Sekolah Menengah Pertama (64), SMA (20), sekolah kejuruan (6), sebuah universitas dengan antara lain adanya fakultas teologi, sekolah untuk penyandang cacat (2), rumah yatim-piatu (2), pusat pelatihan (2), dan rumah sakit.
  • UNIVERSITAS KRISTEN TOMOHON
Ditandai: ,