ALAMAT
Kantor Pusat GMIM
Jl. Raya Manado-Tomohon
Kelurahan Talete Kecamatan Tomohon. Kota Pos 5
TOMOHON 95362 – SULUT
Telp.0431-351.036; 352973, 352633, 351079
Fax. 351.161
Email: gmim@telkom.net , gmim@telkom.net.id
Alamat kantor Sinode
STATISTIK
Denominasi gereja: Calvinis / Reformed
Struktur Organisasi: Presbyter
Jumlah wilayah pelayanan: 85 wilayah,
Jumlah jemaat: 839 gereja,
Jumlah anggota jemaat: 845.274 orang
Jumlah hamba Tuhan:900 orang,
BADAN PENGURUS
Ketua Umum : Pdt. Dr.Albert O.Supit
Sekum : Pdt. Deky K.Lolowang, MTh
Bendahara Umum : Sym.R.J.Montong, STh
TENTANG GEREJA
Gereja Masehi Injili di Minahasa disingkat GMIM merupakan salah satu gereja terbesar di Indonesia yang beraliran Calvinisme. GMIM didirikan di Minahasa, Sulawesi Utara. GMIM adalah bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI). Diproklamasikan sebagai gereja yang mandiri pada 30 September 1934, dan selama delapan tahun pertama dipimpin oleh para pendeta Belanda, seperti: Pdt.Dr.E.A.A.de Vreede. Kemudian, sejak tahun 1945 kepemimpin diemban oleh pendeta pribumi dengan terpilihnya Ds.A.C.R Wenas sebagai pimpinan gereja hingga sekarang.
Kepimpinan GMIM dijalankan oleh Badan Pekerja Sinode yang dipimpin oleh seorang ketua.
Ketua Sinode GMIM sejak berdirinya:
Dr. E.A.A. de Vreede (1934–1935)
Ds. C.D. Buenk (1935-1937)
Ds. H.H. Van Herwerden (1937-1941)
Ds. J.P. Locher (1941-1942)
Ds. A.Z.R. Wenas (1942-1952)
Ds. M. Sondakh (1951-1954)
Ds. A.Z.R. Wenas (1955-1968)
Ds. R.M. Luntungan (1968-1979)
Pdt. Prof. Dr. W.A. Roeroe (1979-1990)
Pdt. K.H. Rondo , MTh (1990-1995)
Prof. Prof. Dr. W.A. Roeroe (1995-2000)
Pdt. Dr. A.F. Parengkuan (2000 – 2004)
Pdt. Dr. A.O. Supit, STM (2005-2009)
GMIM adalah gereja anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Dewan Gereja-gereja Asia, Dewan Gereja-gereja se-Dunia dan Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia. Selain itu, GMIM juga merupakan bagian dari Gereja Protestan di Indonesia dan anggota dari Sinode Am Gereja-gereja di Sulutteng (SAG), yang terdiri atas Gereja-gereja di Sulawesi Utara dan Tengah.
SEJARAH GEREJA
1563
Kekristenan pertama kali datang di Minahasa. Dan di bawa oleh missionaries Katolik dari Portugis. Pada tahun ini juga, mereka membaptis sekitar 1500 orang Minahasa.
1570
Perang antara Portugis dan Ternate , yang membuat pekabaran injil ke wilayah lain di minahasa menjadi terhambat. Sehingga wilayah lain di sekitarnya beberapa wilayah di Sulawesi Utara tidak diinjili.
1831,
12 Juni
Dua misionaris Jerman yang dididik di Belanda, yaitu Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz tiba di daerah Minahasa untuk memberitakan Injil.
1817
Joseph Kam datang ke Minahasa untuk pertama kali, kontribusinya adalah menyarankan para missionaries agar menginjili di Minahasa.
1875
Kepengurusan jemaat Protestan di Minahasa dialihkan ke suatu sinode Gereja Protestan yang disebut GPI (Gereja Protestan Indonesia ) atau The protestantsche Kerk In Nedherlandsch-Indhie. Dibawah kepengurusan GPI gereja di Minahasa semakin bertumbuh, banyak penginjil dan pendeta asal Minahasa yang kemudian menginjili di wilayah Indonesia Barat dan Tengah.
1880
Lebih dari 80% dari populasi telah dibaptis dan lainya telah menjadi hamba Tuhan, namun begitu gereja di Minahasa masih dibawah pengawasan GPI.
1934
30 September
Jemaat Protestan di Minahasa terlepas dari Gereja induknya, The protestantsche Kerk In Nedherlandsch-Indhie (Gereja Protestan Indonesia) dan diubah nama menjadi GMIM
1942,
A. Z. R. Wenas, menjadi ketua Sinode pertama yang berasal dari Minahasa.
1958-1961
Pertikaian antara Pemerintah RI dan PERMESTA telah merusak perumahan dan membunuh banyak warga di Minahasa, sehingga Badan Pekerja Sinode GMIM dalam sidang tanggal 12 Maret 1958 mencetuskan seruan penghentikanlah kekerasan antara PERMESTA dan Pemerintah Pusat.
YAYASAN & LEMBAGA MILIK GEREJA
- GMIM mengelola banyak lembaga sosial seperti Taman Kanak-kanak (332), Sekolah Dasar (364), Sekolah Menengah Pertama (64), SMA (20), sekolah kejuruan (6), sebuah universitas dengan antara lain adanya fakultas teologi, sekolah untuk penyandang cacat (2), rumah yatim-piatu (2), pusat pelatihan (2), dan rumah sakit.
- UNIVERSITAS KRISTEN TOMOHON
arthur maramis
April 19, 2011
1958-1961
PERMESTA merusak perumahan dan membunuh banyak jemaat GMIM.
selamat siang…. bolehkah dijelaskan lebih rinci bagaimana sampai tulisan di atas (permesta merusak perumahan dan membunuh banyak jemaat GMIM) karena yang saya tahu tidak seperti itu. terima kasih.
PPGI
April 22, 2011
Terima kasih atas ralat Sdr Arthur Maramis, kami meminta maaf karena materi yang kami tulis tersebut kami dapatkan dari artikel di situs luar negeri, sehingga hasil translasinya tidak sesuai dengan bahasa indonesia.
Tulisan
“1958-1961
PERMESTA merusak perumahan dan membunuh banyak jemaat GMIM.”
Pada editan kami yang seharusnya tertulis:
“1958-1961
Pertikaian antara Pemerintah RI dan PERMESTA telah merusak perumahan dan membunuh banyak warga di Minahasa, sehingga Badan Pekerja Sinode GMIM dalam sidang tanggal 12 Maret 1958 mencetuskan seruan penghentikanlah kekerasan antara PERMESTA dan Pemerintah Pusat.”
Terima kasih atas ralatnya,
Tuhan Memberkati
Mona
Juni 16, 2013
Saya ingin menyinggung sedikit mengenai masalah keterbatasan dalam penggunaan Bahasa Indonesia ketika menyampaikan informasi atau pesan rohani /khotbah.
Kebanyakan hamba2 Tuhan GMIM menyampaikan khotbah dalam bentuk bahasa yang terlalu puitis.
Dalam hal berkomunikasi dengan orang se-daerah saja kalimat atau ungkapan yang digunakan seringkali sangat sulit dipahami masyarakat kontemporer saat kini. Pilihan kata yang rancu dan memusingkan membuat interpretasi Alkitab yang penuh mistery itu menjadi lebih sulit ditelaah sehingga menimbulkan kesan khotbah mereka seakan “membosankan” ditelinga kebanyakan para pendengar/jemaat.
Kenapa harus menggunakan kata-kata yang “tidak ada dalam kamus” bahasa Indonesia?
Sebagai contoh saja:
kata “Penghentikanlah” dari kalimat diatas ini saja benar-benar sangat “aneh” alias tidak biasa didengar (rancu dan sulit diartikan oleh pengguna Bahasa Indonesia saat ini).
Tidak heran team evangelists Gereja GMIM di daerah-daerah sekitar Sulawesi Utara seperti Gorontalo, Toli-Toli, Ternate, dll. Tidak banyak membuahkan hasil yang signifikan dalam membawa jiwa-jiwa baru kepada keselamatan dan menjadikan Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.
Mungkin, bukan karena mereka tidak mau percaya Yesus, melainkan karena mereka tidak mengerti bahasa intelektual tingginya si Pendetanya GMIM!
Tolonglah mereka untuk mengerti pesan Alkitab itu. Simpel saja, hanya dengan cara menghindari bahasa philosophical yang tinggi, dan istilah-istilah besar Yunani, yang sama sekali tidak berguna bagi oma-oma dan opa-opa di desa-desa.
Saudaraku seiman, cobalah renungkan kritik kecil kami ini. Kami hanya bermaksud untuk membangun Gereja Tuhan SECARA BERSAMA secara efektif dan efisien melalui bahasa yang sederhana saja.
Salvation is possible for everyone!
Salam Sejahtera dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Bless You All.
Mejkel Lela
Juni 20, 2011
Reformasi GMIM
julius lepa
Agustus 8, 2011
Dilihat dari usia berdirinya, GMIM sudah sangat dewasa dan banyak orang telah memperoleh berkat dari pelayanannya. Tuhan memberkati.
Noldy Montolalu
September 13, 2011
Yang Terhormat dan Terkasih
BPMS GMIM Di Talete II Tomohon,
Syaloom,
Program Dunamis saat ini sedang exis dan tentunya ini merupakan program yang sudah digumuli dan disetujui oleh BPMS untuk dijalankan. Saya melihat bahwa banyak pro kontra yang terjadi dikalangan anggota GMIM, baik itu melalui cerita sehari-hari ataupun perdebata lewat surat elektonik. Tentunya selaku warga GMIM kita sama-sama tidak mengharapkan agar perbedaan / perbedaan pendapat ini berlanjut dengan kata lain perlu dicarikan solusi yang tepat. Hemat kami bahwa memang program Dunamis saat ini belum diketahui oleh seluruh warga GMIM atau belum menyentuh akar rumput atau boleh dikata baru bergemah disekitaran Kantor Sinode, para Pendeta, Guru Agama, sebagian Pelsus ( Pnt dan Sym ) dan mungkin dilingkungan mahasiswa fak Teol UKIT.
Sehubungan hal tersebut saya mengusulkan kiranya program Dunamis ini Disosialisasikan secara terbuka kepada seluruh warga GMIM paling tidak menyangkut : sejarah ataupun latar belakang program ini serta tujuan ataupun Game dari program ini agar supaya kita mempunyai satu visi terkait program ini. Demikian masukan kami, semoga bermanfaat untuk kemajuan kita bersama, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan, Tuhan memberkati kita sekalian. Terima kasih.
Pnt Noldy Montolalu ( Warga GMIM Bukit Zaitun Walian Dua Tomohon ).
lendie
Februari 13, 2012
bolehkah saya bertanya pada Admin
berapakah jumlah pendeta GMIM, Vikaris dan Guru Agama khususnya di Kabupaten Minahasa????
valentino
Maret 21, 2012
struktur badan pekerja majelis sinode yg diketuai Pdt.P.M.Tampi saat ini blum berhasil menangani masalah Ukit, yg merupakan masalah yg diwarisi badan pekerja sebelumnya..warga GMIM harus terus menggumuli masalah ini..jangan menjadi berlarut2…