Gereja Protestan Indonesia bagian Barat

Posted on Juli 25, 2010 oleh

2


gpibALAMAT
Kantor Sinode GPIB
Jalan Medan Merdeka Timur 10
JAKARTA PUSAT 10110
Telp. (021) 3842895; 3849917
Fax. (021) 3859250
Email. sinode@gpib.org.
Website. http://www.gpib.org

Kantor Sinode

STATISTIK.
Denominasi gereja: Calvinisme
Jumlah wilayah pelayanan: 24 Mupel (Musyawarah Pelayanan)
Jumlah jemaat: 293 jemaat,
Jumlah anggota jemaat: 1.305.000
Jumlah hamba Tuhan:

MAJELIS SINODE
Ketua Umum : Pdt. S.Th. Kaihatu, M.Th.
Sekretaris : Pdt. Drs. J.W.Ch. Sompotan, S.Th.
Bendahara : Pnt. Drs. Agus Marsudi

TENTANG GEREJA
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) adalah bagian dari GPI (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama Indische Kerk.

GPIB kini merupakan salah satu Gereja Protestan terbesar di Indonesia, dengan anggota-anggotanya yang banyak berasal dari Indonesia Timur. Namun dalam perkembangannya sekarang, anggota-anggota Gereja ini sangat berbaur dan dapat dikatakan hampir setiap suku bangsa di Indonesia terwakili di Gereja ini.
Program-program pelayanannya mencakup pendidikan, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat desa, dll. GPIB juga aktif di dalam dialog antar-iman dengan umat beragama lainnya dan kegiatan penerbitan untuk kebutuhan internal dan eksternal.

Teologi Gereja ini didasarkan pada ajaran Reformasi dari Yohanes Calvin, seorang Reformator Prancis yang belakangan pindah ke Jenewa dan memimpin gereja di sana.

GPIB adalah anggota dari GPI, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia (WARC), dan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (WCC).

Pimpinan GPIB berada di tangan Majelis Sinode yang dibantu oleh Badan-badan Pelayanan Kategorial, yaitu BPK Anak, BPK Teruna, BPK Pemuda, BPK Persatuan Wanita, BPK Kaum Bapak, BPK Lansia (Lanjut Usia) dan dua Departemen, yaitu Departemen Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dan Departemen Pelkes (Pelayanan dan Kesaksian). Selain itu GPIB mempunyai sejumlah yayasan untuk melaksanakan berbagai program pelayanannya.

SEJARAH GEREJA
Keputusan Sidang Sinode Am ke tiga GPI (1948) mengenai pembentukan gereja yang keempat di wilayah GPI yang tidak terjangkau oleh GMIM, GPM dan GMIT, diproses dalam jangka waktu yang singkat, yaitu 3 bulan lamanya, dan pada tanggal 31 Oktober 1948 terwujudlah GPIB yang pada waktu itu bernama “De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie”. Berdasarkan Tata-Gereja dan Peraturan-Gereja yang dipersembahkan oleh proto-Sinode kepada Badan Pekerja Am (Algemene Moderamen) Gereja Protestan Indonesia.
Majelis Sinode “De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesië” yang pertama pada waktu adalah:
• Ds. J.A. de Klerk (Ketua)
• Ds. B.A. Supit (Wakil Ketua)
• Ds. L.A. Snijders (Sekretaris I)
• Pnt. J.A. Huliselan (Sekretaris II)
• Pnt. E.E. Marthens (Bendahara)
• Pnt. E.A.P. Klein (Penasihat)
• Ds. D.F. Sahulata (Pendeta Bahasa Indonesia)
• Ds. J.H. Stegeman (Pendeta Bahasa Belanda)
Ketika pertama kali terbentuk, GPIB mempunyai TUJUH buah Klasis (kini disebut Mupel atau Musyawarah Pelayanan) dengan 53 jemaat yaitu:
1. Klasis Jabar meliputi 9 jemaat: Jakarta, Tanjung Priok, Jatinegara, Depok, Bogor, Cimahi, Bandung, Cirebon dan Sukabumi
2. Klasis Jateng meliputi 6 jemaat: Semarang, Magelang, Yogyakarta, Cilacap, Nusakambangan dan Surakarta
3. Klasis Jatim meliputi 12 jemaat: Madiun, Kediri, Madura, Surabaya, Mojokerto, Malang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Singaraja, Denpasar dan Mataram
4. Klasis Sumatra meliputi 7 jemaat: Sabang, Kutaraja, Medan, Pematang Siantar, Padang, Telukbayur dan Palembang
5. Klasis Bangka & Riau meliputi 4 jemaat: Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Muntok dan Tanjungpandan
6. Klasis Kalimantan meliputi 8 jemaat: Singkawang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Sanga-sanga dan Kotabaru
7. Klasis Sulawesi meliputi 7 jemaat: Makassar, Pare-pare, Watansopeng, Raha, Palopo, Bone dan Malino

Jumlah warga sekitar 10% dari jumlah anggota GPI tahun 1937 (720.000 warga GPI), Pdt. B.A.Supit dalam kotbah ibadah peresmian GPIB tanggal 31 Oktober 1948 menyebutkan bahwa warga GPIB berjumlah 200.000 orang. Kemudian Tahun 1970 diperkirakan sekitar 250.000 orang, tetapi tahun 1990 berdasarkan hasil sensus yang dilaporkan ke Persidangan Sinode XV, warga Jemaat tercatat hanya 196.921 orang.

Ditandai: ,